Rabu, 23 Januari 2013

Usaha dan Ucap Syukur


Sebuah pesta rakyat selalu di adakan setiap tahunnya, di setiap tahunnya banyak orang berkumpul. Dari anak-anak, muda-mudi, bahkan orang yang lanjut usia. Bahkan sering disebut acara tersebut adalah acara semua kalangan. Baik mau yang punya duit dan tidak punya duit mereka berbaur menjadi satu.
Di samping pojok, ada sebuah bangku. Bangku itu di isi oleh 3 orang, orang pertama adalah orang yang sangat miskin, orang yang kedua adalah orang yang pas-pasan sedangkan orang yang ketiga adalah orang yang sangat kaya. Mereka bertiga mengobrol dengan begitu akrapnya dan hingga membicarakan tentang kondisi keungan mereka. Orang pertama berkata, “Aku bekerja siang-malam, setiap ada peluang kerja aku pasti tidak menolaknya, walau sekeras apapun kerjaannya dan luar biasa capeknya, namun hidupku tidak berubah masih tetap saja menjadi seorang yang miskin.” Lalu orang kedua berbicara dengan sombong dan seakan-akan mengejek orang pertama “Lihat ini aku, aku hanya duduk-duduk di rumah. Aku menunggu uangku yang datang dengan sendiri, namun hidupku berkecukupan, walau aku tidak kaya aku menikmati hidupku.” Orang ketiga menyahutnya dan sambil tertawa berkata, “Hey, apa jadinya hidup jika kita tidak memiliki uang. Aku bekerja untuk mencari uang sebanyak-bayaknya karena bagiku uang adalah segalanya, uang mampu menyelesaikan masalah, keadilan dpat diperoleh dengan uang.”
Setelah mereka bertiga berbicara dengan perekonomian mereka, di panggung terdapat sebuah sambutan dan pemberian hadiah. Panggilan untuk memberikan sambutan di tujukan kepada orang yang terlihat sangat kumuh dan miskin. Ternyata orang tersebut memberikan sambutan karena orang tersebut adalah orang yang memiliki perjuangan keras, tidak pernah mengeluh, tabah menghadapi cobaan. Bahkan orang yang terlihat kumuh dan miskin tersebut adalah seorang pendiri yayasan yang ternama di daerah tersebut. Dia membiyayai dan memberikan semua hasil kerja keras untuk yayasan tersebut.
Setelah acara sambutan dilakukan, acara pembagian hadiah di lakukan. Setelah di umumkan orang yang pertama kali menang adalah seorang yang berpakaian bagus dan berantakan, terlihat dari penampilannya dia seorang yang sangat malas dan tidak punya sebuah massa depan yang indah. Walau begitu dia sangat senang dengan sebuah yang diberikan. Acara pembagian hadiah dilakukan sampai selesai dan semua orang terlihat senang karena mendapat hadiah dan ada pula yang kesal karena tidak mendapat hadiah.


DASAR PEMBUATAN CERITA
Disaat orang berpendapatan lebih besar masih mengeluh, alangkah indahnya jika kita bisa bersyukur dan hidup gembira dengan menikmati pekerjaan kita hari ini. Tuhan pun akan sangat senang apabila kita mensyukuri pekerjaan yang telah Dia sediakan untuk kita sebagai sebuah berkat, dan memakainya sebagai alat untuk memberkati orang lain sekaligus memuliakan Tuhan. Mungkin ada saat ini di antara kita yang mulai merasa jenuh dengan pekerjaannya, mungkin ada yang merasa bahwa pekerjaan saat ini tidak cukup baik, namun saya ingin mengingatkan bahwa Tuhan tidak akan pernah kekurangan cara untuk memberkati kita. Yang dituntut dari kita adalah bekerja sungguh-sungguh dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kita tidak akan bisa bekerja dengan segenap hati jika kita tidak ada kegembiraan atau gairah sedikitpun dalam melakukannya. Sekali lagi, besar kecilnya pendapatan bukanlah alasan untuk bergembira atau tidak, karena kebahagiaan sejati sesungguhnya terletak pada hubungan kita dengan Tuhan. Tidak jarang kita melihat keluarga yang hancur, hidup orang yang jauh dari bahagia, padahal mereka memiliki kekayaan yang besar atau pekerjaan yang mapan. Jika demikian, mengapa kita tidak mencoba memberikan kesempatan pada pekerjaan kita, mulai meneteskan cinta disana, mengucap syukur atas pekerjaan itu kepada Tuhan lalu memberikan yang terbaik dari kita? Jika itu anda lakukan, maka anda akan menyaksikan bagaimana luar biasanya Tuhan bisa memberkati kita lewat apapun yang kita kerjakan.

baca lainnya :
God Love Me
Beautiful Victory
Tiada yang Terbuang
Bangkit dan Berubah
Berfikir
Kasih Dia yang Nyata
Guru yang Sempurna

Senin, 14 Januari 2013

Kasih Dia yang Nyata

Mungkin kata kasih sudah sering terdengar. Kasih adalah suatu kata yang berlambang sebagi kekuatan positif. Hal ini tercemin di saat kita mengucapkan sebuah kata kasih, contohnya di saat kita mengungkapkan cinta (aku sangat mengasihimu), mengungkapkan syukur (terimakasih Tuhan), kasih juga dapat di artikan sebagai ungkapan kepedulian (kasihan kamu) dan tidak ada kasih yang salah ungkapan contohnya tidak pernah ada kalimat yang seperti ini “aku mengasihimu maka aku akan membunuhmu.” Di dalam alkitab-pun kasih menjadi sebuah hukum. Hukum tersebut adalah “Hukum Kasih” yang terdapat dalam injil “Matius 22 : 37-40.” Bahkan dalam kehidupan kita atau dalam ideologi negara kita, tanpa di sadari kita menjunjung tinggi rasa kasih. Karena pada dasarnya pasal yang terdapat dalam dada burung garuda berasal dari mengasihi Tuhan (pasal 1) dan sesama (pasal 2-5). 
Namun apakah landasan mengapa kita mengasihi Allah Bapa ? sebelum kita membahas itu mari kita membaca sejenak sebuah injil yang terdapat dalam Titus 2 : 2-15 yang berbunyi : 2. Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. 3. Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik 4. dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, 5. hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang. 6. Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal 7. dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, 8. sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. 9. Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah, 10. jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.11. Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. 12. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini 13. dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,14. yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.15. Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.” Dalam pasal tersebut kita sebagai laskar Kristus, kita dituntut untuk mengasihi sesama kareana bawasannya akan mendapat kasih karunia Allah yang menyelamatkan (ayat 11). Tetapi apakah kita cukup hanya menasihi sesama kita ? ternyata tidak, atau kita baca kitab yang kebetulan hampir berdekatan pasalnya yaitu ijil Titus 3 : 4-8 yang berbunyi : 4. Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, 5. pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, 6. yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, 7. supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita. 8. Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia.”
Saudara yang di kasihi Allah kita telah mengenal dan merayakan masa natal. Teringat natal semasa saya masih kecil, saya berfikir natal identik dengan sebuah santa dan hadiah. Namun apakah makna natal itu sendiri ? dalam kitab Titus 3 : 4-8 kita telah di ajari arti sebuah natal yang sesungguhnya. Natal bukan hanya memberi sebuah hadiah, atau perayaan semata. Natal dalam arti ini adalah pemberian penyelamatan. Allah telah memberikan keselamatan yang Cuma-Cuma terhadap kita, Allah rela turun ke dunia untuk menyelamatkan kita,Allah hadir untuk merubah hidup kita. Sekarang apakah kita akan akan menyia-nyiakan keselamatan dan kasih yang telah di berikan kepada kita ? semuanya tergantung pada diri kita sendiri untuk menyikapinya.

baca lainnya :
God Love Me
Beautiful Victory
Tiada yang Terbuang
Bangkit dan Berubah
Berfikir
Usaha dan Ucap Syukur
Guru yang Sempurna

Selasa, 01 Januari 2013

Guru yang Sempurna

Ketika Tuhan mengambil sesuatu dari genggaman kita, Ia tidak sedang menghukum kita atas kelakuan kita. Akan tetapi, Ia hanya membuka tanganmu untuk menerima yang lebih baik dan dalam hal ini kita harus mengembangkan potensi diri kita untuk kebesaran Tuhan.” Adalah sebuah peryataan yang unik.
Saya sudah mengalami banyak pengalaman spiritual dengan Tuhan. Dalam hal itu Tuhan mengajari saya untuk memelihara kebencian dalam hati, hasil ketidaknyamanan, sakit hati, permusuhan tidak menyadari hati dikuasai benih kebenciaan. Tuhan mengajari bahwa hati penuh kebenciaan hakikatnya gagal dalam hidup, kerana tidak mampu mencintai diri sendiri.
Dan selain itu Tuhan mengajari salah satu akar dosa manusia adalah egois. Banyak orang berkata “egois berarti mementingkan diri sendiri, tidak peduli terhadap orang lain dan lingkungannya”. Diri sendiri menjadi pusat/fokus orientasi hidupnya. Padahal, murid Yesus mesti berani menanggalkan ego pribadi, menyangkal diri, dan memikul salib hidupnya. Tuntutan iman ini menjadi jaminan keselamatan diri kita dan orang lain dengan menjadi garam dan terang dunia.
Tuhan juga mengajari cinta sebenarnya anugerah terindah dari Tuhan kepada manusia, agar manusia bisa menikmati segala sesuatu yang ada di sekitar kehidupannya. Bila kita menganggap cinta sebagai anugerah terindah dari Tuhan, maka semestinya kita akan memperlakukan anugerah itu dengan sebaik-baiknya. Cinta perlu dijaga dan dirawat agar membawa kebaikan dan kebahagiaan pada sahabat.
Tuhan juga mengajari utuk mengunakan syukur yang kita miliki dan buang keluhmu dan kesah dalam menghadapi setiap cobaan, karena cobaan yang kita alami adalah sebagai proses pemuliaan untuk menjadi sempurna. Jangan pernah menyalahkan orang lain atas kesedihan yang kita miliki, sebab kebahagiaanmu adalah urusanmu. Kebahagiaanmu harus dari dalam dirimu. Dekatkan hidup kita dengan Tuhan. Semakin dekat hidupmu dengan Tuhan, semakin terasa ringan beban yang engkau pikul.
Oleh karena itu kita harus inggat akan Tuhan dan harus menerima firman dengan bijak dan harus merenungkan firman-firman Tuhan karena firman-firman yang tertulis berisi ajaran-ajaran yang baik untuk kehidupan-kehidupan yang akan kita lakukan. Selain itu firman-firman tersebut dapat membuat kita menjadi lebih baik. Firman Tuhan juga memuat kisah-kisah kehidupan massa lamapu yang dapat member contoh pada kehidupan kita di saat ini. Kita juga harus tahu bahwa segala tindakan-tindakan yang kita lakukan disaat ini akan mendapat balasan yang akan datang oleh karena itu marilah kita melakukan pertobatan mulai dari sekarang dan kita harus melakukan pelayanan-pelayanan agar kita selalu diberkati Tuhan.

baca lainnya :
God Love Me
Beautiful Victory
Tiada yang Terbuang
Bangkit dan Berubah
Berfikir
Usaha dan Ucap Syukur
Kasih Dia yang Nyata