Sabtu, 29 Desember 2012

Bangkit dan Berubah

“Kita perlu belajar untuk berpikir secara mendalam. Berpikir secara mendalam berarti memikirkan perkara yang penting dalam hidup seperti perkara rohani. Banyak orang mengesampingkan perkara rohani walaupun perkara rohani lebih penting dari pada perkara jasmani. Orang yang bijaksana adalah orang yang berpikir secara mendalam tentang hidupnya. Kita perlu belajar untuk berpikir kreatif. Jangan hanya menerima atau mengikuti pendapat orang lain. Kembangkan daya pikir yang kritis dan kreatif. Jangan takut untuk mengajukan pertanyaan. Kita perlu terbuka pada perubahan. Cara hidup dan kebiasaa yang kurang baik perlu diubah sehingga kehidupan kita bisa menjadi lebih efektif.” Kata Guruku yang menjawab pertanyaanku.
Aku bertanya “Apakah bisa kita menjalani hidup tanpa Allah ?” Dia menjawab, “Dalam kehidupan ini kitapun sewaktu-waktu bisa berhadapan dengan "singa-singa ganas" seperti masalah, kesulitan, pergumulan, masalah keuangan, sakit penyakit dan berbagai penderitaan lainnya, yang setiap saat bisa merobek-robek kita. Tapi dengan kuasa Roh Allah yang memerdekakan, kita sanggup merdeka dari segala beban masalah yang menghimpit kita. Tanpa Roh Kudus mungkin orang bisa berhasil, tapi seberapa lama hal itu bisa bertahan, dan yang lebih penting lagi. Betapapun kecilnya kita, dalam Roh Tuhan kita dapat melakukan perkara-perkara besar dengan penuh keberhasilan, termasuk perkara-perkara yang bertentangan dengan logika, ajaib dan tidak pernah kita pikirkan sebelumnya.
Setelah aku pulang sekolah, aku berfikir “apakah Allah mampu memberikan kesempatan kedua setelah Aku berbuat banyak dosa ?” lalu keesokan harinya aku bertanya kepada Guruku lagi. Dia hanya menjawab, “Kasih sanggup mengadakan perubahan menyeluruh dan mendasar. Jika kamu sepenuhnya memahami kasih Tuhan, kamu mungkin akan saling bersaing, kamu masing-masing berusaha semakin mengasihi sesama. Dan pastilah setiap orang akan muncul dari persaingan itu sebagai pemenang! Karena kasih itu sesungguhnya adalah satu-satunya rahasia pasti yang mengantar pada keberhasilan. Kasih sejati bukanlah hanya menguasai perasaan, tetapi juga kehidupan yang kamu jalani hari demi hari di dunia ini.”
Bagimana kita menghadapi masalah dengan kasih Guru?” tanyaku sambil memahami perkataanNya. “Jika kita telah menderita dalam masa yang sulit belakangan ini, sadarlah akan berkat-berkat di sekeliling kita. Kita akan jauh lebih berhasil mengatasi masalah-masalah jika kita memuliakan Tuhan Allah untuk pemecahan yang telah disediakan-Nya. Oleh karena itu, palingkan mata kita dari kesukaran dan arahkan pandangan ke sekitar kita maka kita pun dengan segera meneriakkan kemenangan. Masalah dan berkat adalah satu paket yang Tuhan berikan dalam kehidupan orang-orang percaya. Keduanya tidak dapat terpisahkan.” Jawab Guruku sambil melihat aku. Setelah itu aku hanya terdiam melihat perkataab Guruku .
Hingga beberapa saat aku bertanya lagi “Guru, aku ini berdosa, apakah aku masih bisa mellayani Allah?” Allah tidak pernah mencap kita sebagai orang gagal. Tak peduli betapa memalukan kegagalan kita. Tak peduli sekali pun semua orang, bahkan saudara-saudara kita mengecam kita, Allah senantiasa memberi kesempatan. Kasih Allah yang seperti mentari abadi, tak pernah pudar dan Dia membuat sang mentari kecil itu juga tidak pudar, bahkan di masa senjanya.” Jawab Guruku sambil melihat langit. Lalu tak berselang lama Dia berkataBegitu kamu berani menerima kenyataan, hidup kamu akan berubah selama-lamanya. Kamu takkan puas lagi untuk hanya duduk-duduk saja merengek dan berharap agar segala sesuatunya berbeda. Kamu akan melangkah untuk menempati kedudukan kewibawaan yang telah diberi Yesus, untuk mengambil tempat yang menjadi hak-hak anak Allah di sisi-Nya.”

baca lainnya :
God Love Me
Beautiful Victory
Tiada yang Terbuang
Berfikir
Usaha dan Ucap Syukur
Kasih Dia yang Nyata
Guru yang Sempurna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar