Pernahkan
temen-teman membayangkan seorang gembala-gembala. Yesus menceritakan tentang seorang gembala yang memiliki kawanan domba sebanyak 100
ekor, jumlah yang menunjukkan kemakmuran tingkat menengah menurut
ukuran di Palestina zaman itu. Yang tergolong miskin antara 20-30
ekor, sedangkan yang kaya bisa memiliki antara 200 – 300 ekor
domba. Gembala yang diceritakan oleh Tuhan Yesus ini memiliki 100
ekor domba, berarti Ia masih dapt memberi perhatian kepada setiap
dombanya satu persatu. Dengan demikian maka ia masih dapat
memgembalai sendiri domba-dombanya tanpa harus mencari pekerja upah.
Dan karena kawanan
domba itu dilepas berkeliyaran sambil merumput di daerah perbukitan,
sangat besar peluang seekor domba untuk bergerak menjauh dari
kawanannya. Jadi seorang gembala haru menghitung domba-domba setiap
hari untuk memastikan bahwa semua sudah terkumpul. Seratus ekor domba
memang merupakan jumlah yang cukup banyak, akan tetapi masih bisa
ditangani sendiriaan. Akan tetapi anda tidak akan dapat memastikan
jumlahya jika melihat sekilas saja. Anda harus menghitung mereka satu
persatu. Biasanya, perhitungan dilakukan pada malam hari, ketika
domba-domba itu sudah dimasukan ke dalam kandang sementara.
Dengan cara ini, si
gembala bisa tidur dengan tenang, dombanya tidak anak berkeliyaran
selama Ia tidur, dan jika ia bangun keesokan harinya, ia tidak bangun
sendirian tanpa dombanya di sana. Selain itu gembala juga harus
berjaga-jaga dari ancaman serigala.